Parepare Meyakinkan di Penilaian Tahap III PPD Nasional, BPS Ungkap Pertumbuhan Ekonomi, Masyarakat Rasakan Dampak

Komentar Dinonaktifkan pada Parepare Meyakinkan di Penilaian Tahap III PPD Nasional, BPS Ungkap Pertumbuhan Ekonomi, Masyarakat Rasakan Dampak

PAREPARE — Sukses lolos ke 10 besar ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat Kota se-Indonesia 2022, kini Kota Parepare memasuki penilaian tahap III yakni verifikasi.

Penilaian tahap III berlangsung dengan metode Focus Group Discussion (FGD) secara virtual yang dilakukan di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, Senin, 28 Maret 2022.

Sekda Kota Parepare, H Iwan Asaad bersama unsur terkait Pemerintah Kota Parepare, dan semua stakeholder terkait hadir lengkap dalam penilaian. Tidak kurang 56 unsur Pemerintah dan stakeholder yang hadir dalam penilaian tahap III ini.

Dalam penilaian tahap III ini, Tim Penilai Independen, yang terdiri dari Ir Aryawan Soetiarso Poetra MSi, Prof Dr Mudrajad Kuncoro MSoc Sc, Dr Fikri Zulfahmi MSc, Maria M Hartiningsih, Dr Wicaksono Sarosa, dan Tim Penilai Utama Ir Aryawan Soetiarso Poetra MSi, Sony Kartiko SH MH, menggali lebih jauh informatif tentang Parepare khususnya terkait inovasi unggulan Parepare yakni Callnak atau Call Ternak Centre.

“Selamat Parepare sudah masuk 10 besar dari 98 Kota se-Indonesia. Kini penilaian tahap III yang persentasenya paling besar yakni 45 persen dibanding penilaian tahap I 30 persen, dan penilaian tahap II 25 persen,” kata Aryawan Soetiarso.

Dalam penilaian tahap III ini paparan SKPD terkait, inovator Callnak Centre, DPRD, akademisi, unsur lembaga pemberdayaan masyarakat, komunitas masyarakat, masyarakat penerima manfaat langsung hingga Badan Pusat Statistik (BPS) cukup mampu meyakinkan tim penilai.

Paparan Kepala Dinas Tenaga Kerja Parepare, Basuki Busrah meyakinkan tentang inovasi pemulihan ekonomi dalam mengatasi pengangguran, memperluas lapangan kerja, hingga mendorong peningkatan UMKM, yang justru di masa pandemi ini pelaku UMKM di Parepare meningkat pesat.

Ketua LPMK Watang Soreang, Ramlan mengulas tentang pagu sektoral dan pagu indikatif wilayah adalah inovasi berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2010, yang memberi kesempatan kepada masyarakat mengusulkan sendiri kebutuhan pembangunan di wilayahnya masing-masing.

Wakil Ketua DPRD Parepare, M Rahmat Sjamsu Alam menguatkan bahwa selain pagu indikatif wilayah perencanaan berbasis masyarakat, juga ditunjang oleh Pokok-pokok Pikiran (Pokir) DPRD yang mengakomodir aspirasi masyarakat dari reses, sehingga anggaran berbasis masyarakat lumayan besar jumlahnya.

“DPRD punya kepentingan. Kami cermati setiap tahun penyusunan RKPD apakah sudah berkesesuaian dengan RKPD yang ada. Dan DPRD memberi jaminan anggaran terlaksananya inovasi Callnak Center dan Call Center 112,” ungkap Rahmat dalam paparannya.

Terobosan lain Pemkot Parepare, kata Rahmat, adalah memberi jaminan akomodasi pelayanan dasar kepada masyarakatnya termasuk di bidang kesehatan melalui BPJS Kesehatan PBI yang ditanggung oleh Pemkot.

“Pemerintah Kota pun memberi jaminan pelayanan kesehatan yang emergency bagi masyarakat yang tidak terakomodir PBI melalui Dinas Kesehatan. Jadi tidak ada alasan masyarakat tidak dilayani hanya karena tidak memiliki biaya. Intinya luar biasa pelayanan publik di Parepare,” tegas Rahmat.

Paparan Inovator Callnak Center drh Hj A Yulianti Hatta pun meyakinkan. Callnak Centre adalah pelayanan kesehatan terpadu untuk hewan ternak. “Ini merupakan pelayanan aduan dan respons cepat peternakan dan kesehatan hewan terpadu, untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan ternak masyarakat, serta mengantisipasi dini tidak terserang penyakit. Callnak Centre ini tidak ada hari libur, pelayanan kontinyu terus berlanjut,” ulas drh Yulianti.

Pelayanan Callnak Centre dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat peternak. Kahar, peternak kambing dan sapi di Parepare mengaku, respons cepat pelayanan Callnak Centre menyelamatkan ternak-ternak miliknya. Dan kini usaha ternaknya pun terus meningkat.

“Callnak ini membuat peternak antusias beternak. Kasus berak darah hewan ternak yang ditakuti para peternak bisa diselamatkan dengan Callnak. Begitu dihubungi cepat datang biar tengah malam. Dalam waktu 15 sampai 20 menit petugas Callnak sudah tiba lengkap dengan peralatannya. Kami peternak sangat bersyukur adanya Callnak. Usaha kami meningkat karena angka kematian ternak minim,” terang Kahar.

Kepala BPS Guru Wahyu Martopo membenarkan peningkatan ekonomi Parepare khususnya dari sektor peternakan. Berdasarkan data statistik peternakan tumbuh 0,42 persen, dan memberi recovery kontribusi perekonomian di Parepare. “Dan secara makro perekonomian Parepare di masa pandemi ini mengalami pertumbuhan yang baik,” ujar Guru.

Tim penilai pun ikut membenarkan bahwa dibanding Sulsel, perekonomian Parepare pulih, gini ratio menurun, pengangguran menurun, dan kemiskinan menurun.

Sekda Parepare Iwan Asaad sebelum pernyataan penutup menambahkan, ke depan Callnak Centre akan diintegrasikan ke dalam pusat pelayanan terpadu Call Center 112 Parepare. “Call Centre 112 adalah pusat layanan aduan masyarakat terintegrasi. Saat ini terintegrasi Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana, dan Pemadam Kebakaran. Ke depan Callnak juga akan terintegrasi dengan Call Center 112. Sehingga masyarakat Parepare tidak perlu lagi dipusingkan dengan banyak nomor aduan, cukup satu nomor, yakni 112,” tandas Iwan Asaad.

Di penghujung pernyataan penutup, Iwan optimis Parepare akan menjadi yang terbaik, dan semakin menguatkan jatidiri Kota Cinta BJ Habibie-Ainun. Presiden ke-3 RI, BJ Habibie oleh Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe dan seluruh jajaran Pemkot Parepare menjadikannya sumber inspirasi dalam pembangunan.

“Terima kasih, informasi-informasi ini bermanfaat bagi tim penilai,” kata Aryawan Soetiarso saat penutup penilaian tahap III. Selanjutnya anggota tim penilai yakni Prof Dr Mudrajad Kuncoro akan melakukan verifikasi lapangan langsung ke Parepare pada Selasa, 29 Maret 2022. (*)