Rencana Induk Kelitbangan Parepare, Bappeda Siap Bangun Sinergitas dengan Multi Stakeholder

Komentar Dinonaktifkan pada Rencana Induk Kelitbangan Parepare, Bappeda Siap Bangun Sinergitas dengan Multi Stakeholder

PAREPARE — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Parepare siap membangun sinergitas dengan multi stakeholder.

Itu untuk mendukung Rencana Induk Kelitbangan Kota Parepare. Hal ini terungkap dalam rapat pembahasan rancangan revisi Rencana Induk Kelitbangan di ruang rapat Bappeda Parepare, Senin, 8 Juni 2020.

Sekretaris Bappeda Parepare, Zulkarnaen mewakili Kepala Bappeda mengatakan, dalam Rencana Induk Kelitbangan Kota Parepare itu, program prioritas Kelitbangan Daerah diarahkan pada empat bidang.

Empat bidang itu adalah pertama, program prioritas bidang tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang diorientasikan pada penguatan kelembagaan dan tata kelola pemerintahan daerah.

“Terutama yang terkait dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas layanan publik, khususnya pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah,” ungkap Zulkarnaen.

Kedua, kata dia, program prioritas bidang sosial dan kemasyarakatan diorientasikan pada peningkatan kehidupan sosial masyarakat.

Ketiga, program prioritas bidang ekonomi dan pembangunan daerah diarahkan pada peningkatan aktivitas ekonomi dan pembangunan daerah, terutama untuk mengurangi ketimpangan, memperkuat struktur ekonomi, dan memperluas lapangan kerja.

“Dan keempat program prioritas bidang inovasi dan pengembangan Iptek dengan fokus pada pengembangan inovasi dan Iptek yang dapat mendukung peningkatan pelayanan publik dan penerapan teknologi tepat guna dalam proses produksi,” terang Zulkarnaen.

Zulkarnaen mengemukakan, hasil Kelitbangan Daerah nantinya digunakan sebagai dasar dalam perumusan kebijakan publik dan penyusunan legislasi daerah.

“Untuk mendukung pelaksanaan Kelitbangan tersebut Bappeda Kota Parepare akan membangun sinergitas dengan berbagai stakeholder, seperti perguruan tinggi, lembaga riset, badan usaha, dan lembaga penunjang kelitbangan,” tandas Zulkarnaen.
(*)