Musrenbang Perempuan 21 Maret, Perempuan Parepare Ikut Berperan dalam Pembangunan

Komentar Dinonaktifkan pada Musrenbang Perempuan 21 Maret, Perempuan Parepare Ikut Berperan dalam Pembangunan

PAREPARE — Setelah Musrenbang Anak, kini Pemerintah Kota Parepare siap menggelar Musrenbang Perempuan tingkat kota.

Ini merupakan tahun kedua Pemkot Parepare menggelar Musrenbang Perempuan tingkat kota, dan rencananya digelar 21 Maret 2019 di Balai Ainun Habibie.

Kepastian itu terungkap dalam rapat koordinasi persiapan Musrenbang Perempuan di Bappeda Parepare, Rabu, 13 Maret 2019.

Plt Kepala Bappeda Parepare, Zulkarnaen dalam rapat mengatakan, Musrenbang Perempuan ini membuka peluang kaum perempuan Parepare untuk ikut berperan dalam proses pembangunan.

“Jadi Musrenbang Perempuan ini adalah sistem pencarian informasi masalah melibatkan kelompok kepentingan termasuk perempuan dalam proses pembangunan Parepare,” ujar Zulkarnaen.

Tema Musrenbang Perempuan kali ini adalah mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan dan berkesetaraan gender dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Parepare.

“Di tema tidak menyebut kata perempuan tapi sudah ada kesetaraan gender,” lanjut Zulkarnaen.

Musrenbang Perempuan ini, kata Zulkarnaen, memberi ruang aspirasi bagi kaum perempuan untuk menilai peluang dan proses yang dilakukan dalam pembangunan Parepare.

Hasil dari Musrenbang Perempuan akan dituangkan dalam Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) atau rekomendasi untuk masuk dalam rumusan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020.

“Musrenbang Perempuan nantinya akan mengeluarkan dua metode penganggaran yakni APBD dan non APBD. Karena ada stakeholder yang bisa terlibat dalam penganggaran non APBD,” ungkap Zulkarnaen.

Sekretaris Bappeda Parepare, Eko W Ariyadi menambahkan, dalam Musrenbang Perempuan nantinya, isu-isu krusial perlu sama-sama dirumuskan khususnya untuk memperkuat Parepare sebagai Kota Santri dan Ulama.

“Misalnya masalah ketahanan keluarga untuk mengeliminir penggunaan gadget bagi anak perempuan yang bisa berdampak negatif,” imbuh Eko.

Eko menekankan, rumusan yang dihasilkan pada Musrenbang Perempuan diharapkan bisa dioperasionalkan, tidak hanya sekadar partisipasi.

Rapat persiapan Musrenbang Perempuan ini dihadiri berbagai unsur perwakilan perempuan, tokoh perempuan seperti Andi Nurhanjayani yang masih aktif anggota DPRD Parepare, Hj Zaenab Syamsuddin, mantan anggota DPRD Parepare, yang kini aktif di berbagai organisasi perempuan, SKPD teknis, dan stakeholder terkait. (*)