PAREPARE — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Parepare menggelar Forum Perangkat Daerah yang berlangsung di ruang rapat Bappeda, Senin, 9 Maret 2020.
Forum Perangkat Daerah bertujuan menyempurnakan Rancangan Renja Bappeda Parepare 2021. Diharapkan meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.
Hal ini diungkap Kepala Bappeda Parepare melalui Sekretaris Bappeda, Zulkarnaen. “Forum Perangkat Daerah ini untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada seluruh pemangku kepentingan Bappeda Kota Parepare memberikan masukan dan saran terhadap Rancangan Renja Bappeda Kota Parepare tahun 2021,” ungkap Zulkarnaen.
Zulkarnaen mengemukakan, tema Renja Bappeda Parepare 2021 disesuaikan dengan tema RKPD Kota Parepare 2021 yang telah diselaraskan dengan tema RKP dan RKPD Provinsi Sulawesi Selatan.
Tema RKP adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur untuk mendukung Pariwisata. Sementara tema RKPD Provinsi Sulsel, Akselerasi Pertumbuhan Berkualitas melalui peningkatan SDM dan layanan infrastruktur.
Sedangkan tema RKPD Parepare adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM dan layanan publik.
Zulkarnaen menekankan, sejalan dengan tema RKPD itu ada tujuan yang ingin dicapai yakni meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.
Dan beberapa sasaran, di antaranya meningkatnya sinergitas dan konsistensi antar dokumen perencanaan serta antara dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran.
Meningkatnya pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi perencanaan pembangunan di setiap perangkat daerah. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perumusan perencanaan pembangunan daerah.
“Berdasarkan ketentuan yang berlaku maka program, kegiatan dan sub kegiatan yang terdapat dalam Rancangan Renja Bappeda telah disesuaikan dengan Permendagri No. 90 Tahun 2019. Jumlah program dan kegiatan tahun 2021 berdasarkan Renstra ada 13 program dan 83 kegiatan. Namun, berdasarkan hasil pemetaan maka terkonversi menjadi 7 program, 21 Kegiatan, dan 49 sub kegiatan,” tandas Zulkarnaen. (*)