Pendapatan Perkapita 32 Juta, APBD Tembus 1,2 T

Komentar Dinonaktifkan pada Pendapatan Perkapita 32 Juta, APBD Tembus 1,2 T

PAREPARE – Kebijakan pembangunan yang ditempuh Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe  secara perlahan mulai membuahkan hasil. Badan Pusat Statistik (BPS)Kota Parepare  mencatat pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita masyarakat Parepare tahun 2014 lalu berhasil mencapai Rp 32  juta.

Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di Sulawesi Selatan dan merupakan kali pertama bagi Kota Parepare meningkat hingga Rp10 juta lebih dalam satu tahun.  Bandingkan tahun 2013 pendapatan perkapita masyarakat Parepare hanya Rp20,5 juta per orang.

Begitu pula angka kemiskinan terus menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2013 angka kemiskinan Kota Parepare mencapai 5 persen dari total jumlah penduduk. Tahun 2014 turun menjadi 4,5 persen.

Sebagaimana selalu dikatakan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, masyarakat dengan pendapatan perkapita diatas Rp30 juta pertahun, dalam ranking tingkatan kebutuhan Maslow adalah masyarakat yang telah masuk pada kategori level konsumsi massal.

Masyarakat pada level ini secara umum tidak lagi dipusingkan oleh kebutuhan biologis yang mendesak, seperti pakaian, makanan dan tempat tinggal. Mereka tidak lagi ragu membeli barang-barang baru,  karena kebutuhan-kebutuhan pokok mereka telah terpenuhi.

Masyarakat dengan pendapatan di atas Rp30 juta sebagaimana dialamai masyarakat Parepare secara umum juga telah dapat melakukan saving (tabungan) dan memiliki daya beli yang tinggi.

Ini didukung oleh data Bank Indonesia yang menyatakan, uang yang beredar di Kota Parepare setiap bulannya mencapai Rp130 miliar lebih.

Hal sama juga dapat dilihat dari data Bank Rakyat Indonesia (BRI) bahwa hingga September 2015, dana yang diserap masyarakat di Bank ini telah mencapai Rp 170 miliar, yakni Rp100 miliar di BRI cabang dan Rp70 miliar di BRI ranting.

Bukti meningkatnya kesejahteraan masyarakat Parepare juga dapat dilihat dari peningkatan hasil penjualan kendaraan bermotor, dimana untuk kendaraan roda dua setiap bulannya terjual lebih dari 700 unit, dan kendaraan roda empat mencapai 60 unit.

Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe menjelaskan, untuk mendukung dan mengakselerasi kemajuan ekonomi Parepare yang pesat, pemerintah daerah telah memprogramkan pengembangan kawasan Pasar Senggol sebagai kelanjutan proyek Parepare Beach City, serta pusat kuliner Tonrangeng sebagai pusat jajanan terbesar di kawasan utara Provinsi Sulawesi Selatan.

Proyek ini meliputi pembangunan anjungan yang berbentuk kapal dan beberapa gasebo sepanjang sungai.  Taufan Pawe mengatakan, proyek kuliner Tonrangeng akan ditata sedemikian rupa, sehingga bisa menarik minat masyarakat luar Parepare berkunjung ke tempat tersebut.

Proyek ini akan mengutamakan kelebihan background view sungai dan muara Sungai Karajae. Jika pembangunannya telah rampung, Taufan berencana melibatkan masyarakat lokal sekitar kasawan Tonrangeng, untuk berjualan di tempat tersebut.

Bangunan  kuliner ini juga akan berfungsi sebagai dermaga olahraga Jetsky. Di dekat bangunan utama, rencananya dibuat tangga turun  ke sungai, untuk memudahkan warga yang ingin bermain Jetsky atau olahraga air lainnya.

APBD Tembus 1 Triliun

Kota Parepare juga membuat sejarah baru dalam hal jumlah anggaran belanja. Mulai tahun 2016 mendatang, kota berpenduduk 139 ribu jiwa ini tercatat sebagai salah satu daerah dengan APBD tertinggi di Sulsel, yakni Rp1,2 triliun lebih.

Anggaran fantastis ini telah disepakati Pemerintah Kota Parepare dengan DPRD Kota Parepare dalam rapat paripurna DPRD Kota Parepare beberapa waktu lalu.

Peningkatan signifikan APBD Kota Parepare terjadi karena bertambahnya dana-dana pusat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)  yang dipatok Rp137 miliar pada tahun 2016 mendatang. Peningkatan signifikan juga terjadi pada pos dana perimbangan yang mencapai Rp676  miliar lebih.

Selanjutnya, disusul Dana Alokasi Umum (DAU) Rp462 miliar lebih, lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp206 miliar lebih, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp179 miliar lebih.

Secara umum, APBD Kota Parepare tahun 2016 mendatang meningkat sebesar 58,94 milyar rupiah lebih atau sebesar 5,85 persen bila dibandingkan anggaran perubahan tahun anggaran 2015 yang hanya sebesar 949,46 milyar rupiah lebih.

Inilah pertama kali dalam sejarah Parepare menetapkan APBD pada bulan November.  Di era-era sebelumnya, APBD Kota Parepare paling cepat disahkan bulan pada Januari tahun anggaran berjalan.

Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe, dalam sambutannya mengatakan, keberhasilan Pemerintah Kota Parepare menetapkan APBD tepat waktu tidak terlepas dari dukungan, kerjasama dan kemitraan yang baik dengan Dewan.

Mengenai peningkatan jumlah APBD Kota Parepare hingga Rp1,2 triliun, Taufan tak menampik jika hal tersebut buah dari kerja-kerja ekstra yang dilakukan seluruh jajarannya, serta komitmen dirinya untuk terus meningkatkan pundi-pundi pendapatan daerah, termasuk dari sektor PAD  terus diupayakan meningkat jumlahnya setiap tahun.

Taufan pun mengaku optimis dengan kebijakan anggaran yang ditempuhnya. Secara umum kata dia, pengelolaan keuangan Kota Parepare telah menunjukkan trend yang baik.  Selain berhasil keluar dari disclaimer, kota ini berhasil dianugerahi dua kali opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) oleh BPK.

Target Taufan tahun 2016 Kota Parepare harus meraih opini WTP. Target ini dinilai realistis, mengingat dalam catatan BPK terhadap laporan keuangan Kota Parepare tahun 2014 yang disampaikan Juni 2015 lalu, disebutkan bahwa tinggal satu temuan yang mesti diperbaiki Kota Parepare. (Adm/).