Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Tahun Dasar PDRB Berbasis SNA 2015

Komentar Dinonaktifkan pada Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Tahun Dasar PDRB Berbasis SNA 2015

image002

Parepare- Bappeda Kota Parepare melalui Bidang Penelitian dan Pengembangan melakukan sosialisasi tentang cara perhitungan  pertumbuhan ekonomi dan perubahan tahun dasar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berbasis SNA 2008  Atas Dasar Harga (ADH) konstan 2010 tahun anggaran 2015,  pada hari Rabu (16/9) di Ruang Data Kantor Walikota Parepare.

Sosialisasi yang dibuka oleh Kepala Bappeda Kota Parepare, Ir.H.Zahrial Djafar dihadiri oleh beberapa Instansi vertikal, serta SKPD Kota Parepare, dilaksanakan dengan maksud untuk memberi pemahaman kepada para peserta tentang bagaimana pentingnya, serta bagaimana cara menghitung pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

 Menurut Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulsel, Ir.Khaerul Agus  bahwa pertumbuhan ekonomi setiap daerah itu penting untuk diketahui karena merupakan salah satu indikator asumsi makro dalam penyusunan APBN/RAPBN, salah satu target pembangunan daerah, serta indikator untuk melihat apakah suatu daerah mampu memanfaatkan dengan optimal terhadap sumber daya ekonomi yang tersedia, sumber daya ekonomi yang meliputi sumber daya tenaga kerja dan sumber daya modal.

Sedangkan cara menghitung angka pertumbuhan ekonomi suatu daerah, Parepare misalnya harus berdasarkan pada PDB/PDRB atas dasar harga konstan. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi cerminan dari penambahan atau pengurangan produksi barang dan jasa yang dihasilkan di wilayah Parepare.

Namun, sebelum kita menghitung angka pertumbuhan ekonomi, terlebih dahulu mengerti tentang PDB/PDRB, Khaerul Agus menyebut dalam sosialisasinya bahwa arti PDRB adalah “ seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) barang dan jasa yang ditimbulkan oleh faktor-faktor produksi di suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu (tahun/triwulan/semester) tanpa memperhatikan kepemilikan faktor-faktor produksinya”.

Sedangkan cara perhitungan PDB/PDRB dilakukan dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan. Pendekatan Produksi menggunakan rumus dengan cara menghitung Nilai Produksi dikurangi Biaya Antara, Pendekatan Pengeluaran dihitung dengan menggunakan rumus dengan cara menjumlahkan seluruh nilai barang dan jasa yang digunakan habis sebagai pengeluaran terakhir. Perhitungan dengan Pendekatan Pendapatan menggunakan rumus nilai tambah barang dan jasa dari setiap kegiatan ekonomi dihitung dengan cara menjumlahkan semua balas jasa factor produksi yaitu upah gaji, surplus usaha, pajak tak langsung neto, dan penyusutan barang modal tetap.

Implikasi yang diperoleh dari hal tersebut di atas berdampak pada meningkatnya nominal PDRB yang pada gilirannya akan berdampak pada pergeseran kelompok pendapatan suatu wilayah dari rendah menjadi menengah atau tinggi.

Adapun perubahan tahun dasar PDRB menggunakan tahun 2010; karena Perekonomian Indonesia pada tahun itu relative stabil; telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama 10 tahun terakhir; rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar dilakukan setiap 5 atau 10 tahun sekali; teridentifikasinya pembaharuan konsep, definisi, klasifikasi, cakupan, dan metodologi sesuai rekomendasi dalam SNA 2008; tersedianya sumber data baru untuk perbaikan PDRB; tersedianya kerangka kerja yang digunakan untuk menetapkan PDRB.

Pada kesempatan yang sama, turut memberikan penjelasan terkait sistim proses pengolahan data dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi daerah adalah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Parepare Ir.Ari Prihandini, M.Si. proses kerja pengumpulan data yang dilakukan stafnya di lapangan yang selanjutnya diteruskan ke pusat untuk dikelola oleh pusat, menghimbau kepada responden Parepare, dapat diberi jawaban yang jujur oleh responden agar datanya akurat, karena data yang diambil akan  sangat berpengaruh dalam  pengambilan kebijakan penting Walikota, misalnya dalam penyusunan anggaran,  penentuan pemberian raskin dan beberapa pengambilan kebijakan pimpinan penting lainnya.

 Parepare merupakan salah satu daerah dari lima daerah lainnya yang diambil datanya untuk  perhitungan inflasi daerah di Sulawesi Selatan, meskipun  tidak mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) tetapi SDA terangkut ke Parepare untuk selanjutnya dipasarkan, dan salah satu penentu turun naiknya inflasi  adalah naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (Rahmawati).