Parepare Pilot Project Program Sanitasi Bappenas

Komentar Dinonaktifkan pada Parepare Pilot Project Program Sanitasi Bappenas

PAREPARE – Kota Parepare dijadikan Pilot Project Program Perluasan Akses Sanitasi dan Air Bersih Badan Perencanaan Nasional (Bappenas). Penetapan Parepare sebagai pilot project program ini ditegaskan Syahrijal, Tenaga Ahli Teknik Lingkungan Bappenas, dalam  pertemuan Pokja Air Minum dan Sanitasi  Parepare, di Aula Bappeda, Senin, 10 Agustus.

Syahrijal menjelaskan, program ini telah berjalan selama dua tahun, dan saat ini telah memasuki tahapan evaluasi. Parepare kata dia, satu-satunya daerah di kawasan timur Indonesia yang mendapatkan program ini.

Selain Parepare, enam daerah lain di Indonesia yang mendapatkan program Perluasan Akses Sanitasi dan Air Bersih adalah Kota Semarang, Bekasi, Kabupaten Badung, Mataram, Kabupaten Roti Ndao, serta Kota Balikpapan.

Ia mengatakan, evaluasi dilakukan untuk melihat pengaruh program ini pada peningkatan investasi air minum  dan sanitasi dua tahun terakhir. Salah satu indicator yang akan dilihat adalah klaim asuransi kesehatan (BPJS dan Jamskemas) apakah menurun atau justru meningkat.

Acara ini dibuka Sekretaris Daerah Kota Parepare, Mustafa Mappangara. Hadir Kepala Bappeda Kota Parepare, Zahrial Djafar, anggota Pokja Air Minum dan Sanitasi Kota Parepare dan SKPD terkait.

Cahyadi, salah satu tim survey Program Sanitasi Bappenas, mengatakan, ada enam variable yang akan dilihat pihaknya. Keenam  variable tersebut kata dia, tersebar di lima SKPD, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Puskemas, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Humas dan Infokom, serta PDAM.

Ia menjelaskan, program perluasan akses sanitasi dan air bersih yang diselenggarakan di Kota Parepare dan enam daerah lain di Indonesia, merupakan kelanjutan program serupa yang dilaksanakan di Kabupaten Payakumbuh.

Ia mengatakan, studi yang akan dilaksanakan meliputi dua hal, yakni fisik dan non fisik Di Payakumbuh program ini dinilai berhasil dan ia berharap hal serupa juga terjadi di Kota Parepare.

Sekretaris Daerah Kota Parepare, Mustafa Mappangara,  mengatakan, program sanitasi utamanya air bersih di Parepare merupakan salah satu focus perhatian utama Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe. Program ini menjadi bagian dari 10 program prioritas.

Untuk air bersih, Mustafa mengatakan, Pemkot Parepare telah menargetkan tahun 2017 tuntas. Adapun anggaran yang disiapkan berkisar Rp20, 7 miliar. “Sekarang tahun kedua, dan untuk tahun ini kita anggarkan hampir Rp8 miliar,” katanya.

Persoalan ketersediaan air bersih, kata Mustafa, merupakan kunci program sanitasi. Tidak mungkin kata dia, program sanitasi bagus, kalau persoalan air bersih tidak tuntas. Selain APBD, pemerintah daerah juga telah mengajukan permohonan bantuan pemerintah pusat.

Saat ini ujar Mustafa, ada 18.710 pelanggan air bersih Parepare dengan kapasitas debit air dalam situasi normal 240 liter perdetik. Jumlah ini berhasil ditingkatkan pemerintah kota melalui program sumur dalam tahun 2014 menjadi 280 liter per detik.

Hanya saja, tambahnya, dalam situasi kemarau seperti saat ini, kapasitas  debit air utamanya air permukaan  turun hingga 120 liter perdetik.  Bahkan, pada puncak memarau bisa tinggal 80 liter perdetik.