Tiga Pesan Menteri PPN kepada 47 Calon Kepala Perwakilan Pemerintah RI

Komentar Dinonaktifkan pada Tiga Pesan Menteri PPN kepada 47 Calon Kepala Perwakilan Pemerintah RI

IMG_3007

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana yang didampingi oleh Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas, Dr. Edi Effendi Tedjakusuma menjadi pembicara pada acara Pekan Orientasi Calon Kepala Perwakilan Pemerintah Republik Indonesia (RI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Selasa (17/06). Acara ini bertempat di Ruang Nusantara Lantai 2 Gedung Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon Nomor 6 Jakarta Pusat.

Pekan Orientasi Calon Kepala Perwakilan Pemerintah RI merupakan program yang didesain Kemlu untuk memberikan bekal pemahaman kepada 22 calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia dan 25 calon Konsul Kenderal RI dan Konsul RI.

Dalam kesempatan itu, Ibu Menteri Armida memaparkan Rancangan Teknokratik Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang saat ini tengah dimatangkan oleh Bappenas yang mencakup Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Kerangka Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan Strategis, Tantangan Pembangunan Nasional, Sasaran Pokok Pembangunan Nasional, dan Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019

Kepada Calon Kepala Perwakilan Pemerintah RI, Ibu Menteri menyempaikan tiga pesan utama yaitu: pertama, para calon Dubes, Konsul, dan Konsul Jenderal harus memahami dengan benar persoalan geo-ekonomi negara yang akan ditempati. “Pemahaman yang baik mengenai geo-ekonomi suatu negara akan memudahkan kerjasama ekonomi dan investasi antar kedua negara yang saling menguntungkan” katanya.

Kedua, para calon Dubes, Konsul, dan Konsul Jenderal harus memperhatikan kerjasama pembangunan internasional pasca Millennium Development Goals (MDGs). Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PBB melalui Under Secretary of the United Nations and Executive Secretary of ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), Shamshad Akhtar telah meminta Indonesia untuk memimpin pengembangan konsep Post-MDGs 2015 di tingkat Asia Pasifik. “Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran strategis di tingkat internasional,” ungkap Ibu Menteri Armida.

Ketiga, para calon Dubes, Konsul, dan Konsul Jenderal harus merubah paradigma kerjasama pembangunan internasional dari pihak yang menerima menjadi pihak yang memberi. Menurut Ibu Menteri, beberapa dekade sebelumnya kerjasama Indonesia dengan negara lain lebih sering besifat konvensional, dimana Indonesia menerima bantuan atau pinjaman internasional untuk pembangunan nasional. “Saat ini Indonesia lebih banyak memberi dalam bentuk sharing knowledge dengan dunia internasional terkait dengan keberhasilan pembangunan,” paparnya.

Ibu Menteri Armida menegaskan bahwa seluruh Calon Kepala Perwakilan Pemerintah RI harus memperkuat dan melanjutkan apa yang telah dicapai oleh pemerintahan sekarang dalam konteks global dimana Indonesia di bawah kepemimpinan presiden SBY memainkan peranan penting di dunia Internasional.

“Calon Dubes, Konsul, dan Konsul Jenderal harus memperkuat diplomasi ekonomi di Negara terkait. Selain itu, tingkatkan peran melalui lembaga-lembaga internasional dengan menjadichair atau co-chair,” pungkasnya.