Barru Akui Parepare Kota Inovasi, Unggul Sektor Kesehatan, Pendidikan dan Pariwisata

Komentar Dinonaktifkan pada Barru Akui Parepare Kota Inovasi, Unggul Sektor Kesehatan, Pendidikan dan Pariwisata

PAREPARE — Kunjungan Tim Penyusun RPJMD Teknokratik Kabupaten Barru ke Kota Parepare menunjukkan ketertarikannya terhadap inovasi Pemkot Parepare di berbagai sektor. Menjadi perhatian khusus adalah sektor kesehatan, pendidikan, dan pariwisata.

Tim Penyusun RPJMD Teknokratik Kabupaten Barru yang merupakan Kepala Bidang Litbang dan Monev Bappeda Barru, Mirwan pun mengakui Parepare sebagai Kota Inovasi.

Hal ini diungkap Mirwan saat bersama rombongan Tim Penyusun RPJMD Barru diterima di Bappeda Parepare, Selasa, 6 Oktober 2020.

“Di bidang kesehatan mungkin Barru dan Parepare bisa ada MoU (kerja sama) untuk pelayanan kesehatan masyarakat Barru di Parepare. Karena tidak tertutup kemungkinan banyak warga Barru datang berobat ke Parepare. Apalagi di Parepare ada Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie,” ungkap Mirwan.

Mirwan juga mengaku, Barru harus belajar banyak terkait inovasi pariwisata Parepare. Salah satu yang diakuinya adalah masuknya Parepare dalam 3 besar terbaik nasional Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Kategori Kota di Sektor Pariwisata yang diadakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Kami mau belajar banyak tentang pembuatan video pariwisata di tengah Covid-19 yang juara 3 nasional. Karena itu, isu inovasi nasional. Barru sendiri baru start inovasi untuk Govenment Award. Mungkin perlu bersinergi dengan Parepare,” harap Mirwan.

Sekretaris Bappeda Parepare Zulkarnaen Nasrun yang mewakili Kepala Bappeda menerima rombongan Barru, mengemukakan, Parepare terbuka untuk bekerjasama, apalagi terdata memang banyak warga Barru yang datang berobat ke Parepare. “Rumah Sakit Tipe B Andi Makkasau itu rujukan 14 daerah di Sulsel. Setiap tahun ribuan pasien dari luar daerah yang dirujuk ke RSUD Andi Makkasau, termasuk Barru,” beber Zulkarnaen.

Demikian juga dengan kehadiran RS Regional dr Hasri Ainun Habibie (HAH), yang nantinya akan memiliki 400 hingga 500 kamar siap melayani warga sekitar Parepare.

Tidak hanya sektor kesehatan, kata Zulkarnaen, sektor pendidikan Parepare juga akan semakin menggeliat dengan hadirnya Institut Teknologi BJ Habibie (ITH) dalam waktu dekat. “Semua daerah di Sulsel bisa mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya, karena pastinya diutamakan mahasiswa di Sulsel,” terang Zulkarnaen.

Selain sektor kesehatan dan pendidikan, pariwisata Parepare juga mampu mendongkrak banyak orang datang berkunjung. Itu, kata Zulkarnaen, sejalan dengan Teori Telapak Kaki Wali Kota Parepare. “Teori Telapak Kaki itu adalah semakin banyak orang datang ke Parepare. Kalau tadinya hanya 150 ribu telapak kaki, di akhir pekan karena banyaknya kunjungan bisa menjadi 200 ribu, 300 ribu, hingga 500 ribu. Warga Barru yang mau weekend ke Parepare saja. Ada Festival Salo Karajae yang sudah jadi kalender event nasional,” ajak Zulkarnaen.

Terkait dengan inovasi ini, kata Zulkarnaen, Parepare sejak 2017 sudah bekerjasama dengan LAN RI untuk pendampingan sekaligus menilai inovasi dari setiap SKPD Parepare. Karena itu sudah ada Laboratorium Inovasi di Parepare. “Bahkan pada 2019 kita sudah adakan Workshop Champion kerja sama dengan LAN Pusat. Jadi ada harapan percepatan pengembangan inovasi Kota Parepare,” tandas Zulkarnaen. (*)