Cegah Banjir, Pemkot Parepare Anggarkan Rehab Jembatan Jawi-jawi Rp5 M, Bangun Talud Sepanjang Sungai Karajae

Komentar Dinonaktifkan pada Cegah Banjir, Pemkot Parepare Anggarkan Rehab Jembatan Jawi-jawi Rp5 M, Bangun Talud Sepanjang Sungai Karajae

PAREPARE — Pemerintah Kota Parepare siap merehabilitasi besar-besaran Jembatan Jawi-jawi tahun ini. Rehab Jembatan Jawi-jawi akan bersinergi dengan Pemprov Sulawesi Selatan. Pemkot Parepare menyiapkan anggaran senilai Rp5 miliar untuk rehab jembatan, sementara Pemprov melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang akan menangani saluran Daerah Aliran Sungai (DAS). Rehab jembatan dan pembenahan DAS Sungai Jawi-jawi dinilai dapat menjadi solusi pencegahan banjir besar yang dikhawatirkan terjadi saat curah hujan tinggi.

“Jadi aliran Sungai Jawi-jawi ini sudah sangat memprihatinkan dan berisiko tinggi dampaknya. Tapi itu satu kesatuan pembenahan saluran DAS, daerah aliran Sungai Jawi-jawi dengan jembatan yang ada. Karena itu sinergitasnya, DAS ditangani provinsi dalam hal ini Pompengan, jembatan kita yang anggarkan,” ungkap Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe.

Kepala Bappeda Parepare, Samsuddin Taha membenarkan rencana rehab besar-besaran Jembatan Jawi-jawi tahun ini. “Jadi anggarannya sekitar Rp5 miliar. Pemerintah kota tangani rehab jembatan, provinsi yakni Pompengan tangani DAS,” terang Samsuddin. Selain rehab Jembatan Jawi-jawi, langkah lainnya dilakukan Pemkot untuk mencegah banjir sewaktu-waktu adalah pembangunan talud atau sheet pile di sepanjang Sungai Karajae.

Samsuddin mengemukakan, saat ini pembangunan talud di bantaran Sungai Karajae di wilayah Lontangnge, Jalan Jenderal Muh Yusuf, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, telah dibangun sepanjang 100 meter. Dan rencananya akan ditambah ke arah timur dan barat.

“Pak Wali akan tambahkan ke arah timur dan barat. Supaya jika intensitas hujan kembali tinggi, air sungai tidak meluap ke area persawahan dan pemukiman warga. Anggarannya seperti Pak Wali katakan akan disinergikan dengan Pemprov Sulsel. In Sya Allah paling lambat di APBD Perubahan,” tandas Samsuddin. (*)