Bersinergi Pemprov, Parepare Hadirkan Miniatur Sulsel di Mattirotasi Waterpark

Komentar Dinonaktifkan pada Bersinergi Pemprov, Parepare Hadirkan Miniatur Sulsel di Mattirotasi Waterpark

PAREPARE — Program prioritas Gubernur Sulsel di bidang kepariwisataan yakni menghadirkan Rest Area (ruang istirahat) di beberapa daerah, disambut Pemkot Parepare.

Parepare sudah punya konsep perencanaan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dipadukan dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang telah dirancang sejak dua tahun lalu bernama Mattirotasi Waterpark.

Mendukung sinergitas Pemkot Parepare dengan Pemprov Sulsel, fungsi program itu akan diubah menjadi Rest Area. Karena itu, dibutuhkan bantuan anggaran awal dari Pemprov Sulsel senilai Rp50 miliar.

Hal ini diungkap Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe saat presentasi di hadapan Plt Kepala Bappeda Provinsi Sulsel, Prof Rudy Djamaluddin dan tim dari Pemprov Sulsel dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang sinergitas antara program kegiatan Provinsi Sulsel dan Kabupaten/Kota di Auditorium BJ Habibie, Komplek Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Sabtu malam, 23 November 2019.

“Mattirotasi Waterpark ini konsep Rest Area terintegrasinya pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan Dekranasda. Nantinya ada miniatur budaya Sulsel, bahkan Indonesia di sana,” ungkap Taufan Pawe.

Taufan Pawe mengemukakan, keuntungan Parepare dengan posisi strategis dan memiliki pelabuhan adalah adanya kapal pesiar asal mancanegara yang masuk setiap bulan. Itu membawa sekitar 40 ribu wisatawan mancanegara.

Dia menekankan, jika program ini terealisasi, tidak hanya mendukung program pariwisata Pemprov Sulsel tapi juga nasional.

Luas kawasan perencanaan Rest Area Mattirotasi Waterpark itu 85 meter x 715 meter. “Di sana tanah tumbuh, tidak reklamasi. Dan akan menjadi miniatur budaya Sulsel dan Indonesia yang dilengkapi fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta tidak dikomersialkan,” tegas Taufan.

Dalam presentasi itu, Taufan memperlihatkan beberapa keunggulan Mattirotasi Waterpark, selain miniatur budaya Sulsel dan Indonesia, juga suasana pasir putih hingga masjid terapung yang mendukung Parepare sebagai kota religius.

“Kami ingin ciptakan agar masyarakat Sulsel bahkan Indonesia merasakan di sinilah miniatur Sulsel dan Indonesia,” tandas Taufan. (*)