Pada 2019, penyusunan difokuskan pada tahapan analisis DPSIR penjaringan isu strategis terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui FGD atau Focus Group Discussion.
FGD Isu Strategis Analisis Driver, Pressure, Impact and Response (DPSIR) ini melibatkan Prof Dr Sumbangan Baja MPhil PhD, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infrastruktur Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Dr Nurmiaty SP MP selaku Tenaga Ahli RPPLH.
Sambutan Sekda Kota Parepare yang dibacakan Sekretaris Bappeda Parepare, Zulkarnaen dalam FGD di ruang rapat Bappeda, Kamis, 21 November 2019, mengapresiasi masukan dan pengetahuan tenaga ahli dalam kegiatan penyusunan RPPLH.
Sekda dalam sambutan itu mengungkapkan, bahwa untuk memperkuat RPPLH, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui surat edaran nomor 5/MenLHK/PKTL/PLA.3/11/2016 mengamanahkan semua provinsi dan kabupaten kota untuk menyusun RPPLH dengan memperhatikan karakteristik wilayah khususnya ekoregion
“Pemkot melalui Bappeda Parepare telah menganggarkan penyusunan dokumen RPPLH. Karena menyesuaikan anggaran, maka penyusunan RPPLH dilaksanakan dalam beberapa tahapan,” ungkap Zulkarnaen.
Pada 2019, difokuskan pada tahapan analisis DPSIR penjaringan isu strategis terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui FGD.
“FGD dengan tujuan utama untuk mendapatkan isu prioritas melalui analisis DPSIR yang nantinya menjadi dasar dalam pembahasan dan penyusunan strategi implementasi dan arahan RPPLH Parepare 2019-2049,” terang Zulkarnaen.
Dokumen RPPLH Parepare ini dapat dimanfaatkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan dan perencanaan penataan ruang di Parepare.
Selain dua narasumber RPPLH, FGD juga dihadiri para SKPD teknis terkait, stakeholder lingkungan hidup di antaranya Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Parepare, H Bakhtiar Syarifuddin dan komunitas lingkungan hidup lainnya di Parepare. (*)