Parepare Peduli PUG, Menuju Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Utama

Komentar Dinonaktifkan pada Parepare Peduli PUG, Menuju Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Utama

PAREPARE — Kota Parepare menunjukkan kepeduliannya terhadap Pengarusutamaan Gender (PUG).

Terbukti Parepare sudah mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori pratama. Sekarang meningkat menuju utama.

Pelaksanaan PUG 2019 dan persiapan penilaian APE pada 2020, Bappeda Parepare menggelar rapat koordinasi bersama SKPD teknis di Bappeda Parepare, Rabu, 7 Agustus 2019.

Kepala Bappeda Parepare, Ir Samsuddin Taha melalui Kepala Bidang Perencanaan Prasarana Wilayah dan Ekonomi Bappeda, Zulkarnaen yang memimpin rapat mengatakan, Parepare sudah melewati APE kategori pratama, sekarang menuju utama.

Namun berdasarkan penilaian tahun 2018, kata dia, Parepare memiliki beberapa kelemahan dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender.

Pertama, dalam sisi penganggaran. Menurut Zulkarnaen, pada tingkat SKPD jumlah anggaran yang diperuntukkan bagi pelaksanaan kegiatan masih sangat terbatas bahkan ada yang hampir tidak ada.

“Hal ini membuat penilaian terhadap pelaksanaan pengarusutamaan gender terutama pada tingkat SKPD menjadi berkurang,” ungkap Zulkarnaen.

Berikutnya adalah ketiadaan profil gender dan anak Parepare. Kemudian dibutuhkan rencana aksi daerah (RAD) pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) di Parepare.

“Kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dan lembaga-lembaga non pemerintah juga harus diperhatikan,” lanjut Zulkarnaen.

Karena itu, kata dia, perlu penyelenggaraan pusat pembelajaran keluarga (Puspaga) dan penguatan kelompok kerja (Pokja) PUG serta pelibatan seluruh unsur SKPD dalam kegiatan Pokja.

Zulkarnaen menekankan, selain hal-hal dianggap kelemahan dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender, pelaksanaan pengarusutamaan gender di Parepare telah dianggap berhasil.

Terbukti dari berhasilnya Parepare menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2018, meskipun masih dalam kategori madya. Sekarang menuju utama dan tertinggi mentor.

Menurur Zulkarnaen, masih perlu penguatan terhadap apa yang telah dilakukan sebelumnya termasuk di dalamnya adalah pembuatan perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG).

Itu untuk kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2020 serta pelaporan pelaksanaan PUG pada tingkat SKPD.

“Setiap SKPD harus memperhatikan vocal point PUG sesuai Tupoksinya dan harus menerapkan di setiap SKPD untuk menjadikan Parepare Peduli PUG,” tandas Zulkarnaen. (*)