PAREPARE–Wacana pengembangan pusat jurnal hasil penelitian kembali mengemuka dalam diskusi Bappeda bersama Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) saat membahas penerbitan ijin penelitian Kamis (15/03). Selain menuangkan hasil penelitian dalam skripsi ataupun tesis, setiap mahasiswa juga perlu menyusun jurnal hasil risetnya.
Demikian disampaikan Sekretaris Bappeda, EW. Ariyadi, dalam forum diskusi tersebut. Menurutnya hal ini penting untuk membangun nilai nilai pendidikan di lingkungan birokrasi.
Eko menambahkan selama ini Bappeda mengelola penerbitan ijin penelitian tetapi tidak pernah melihat hasil penelitian itu. Akan lebih baik katanya, jika setiap ijin yang diterbitkan akan menghasilkan jurnal sebagai laporan akhir peneliti yang akan diserahkan ke bappeda.
Kepala bidang pengembangan dan penelitian, Hj. Sitti Rahmah Amir mengamini pernyataan tersebut. Rahmah mengatakan inisiasi ini menarik karena pemerintah kota hingga saat ini belum memiliki pusat jurnal penelitian. Sementara bappeda memiliki bidang pengembangan dan penelitian.
“Ini akan kita pikirkan dan segera kami tindaklanjuti agar dalam waktu dekat, pusat jurnal sudah dapat kita hadirkan,” ungkapnya
Pengembangan pusat jurnal penelitian tambah Rahmah, akan memperkaya pustaka ilmiah di lingkungan birokrasi, yang manfaatnya tidak hanya bisa dinikmati oleh pegawai tetapi juga masyarakat umum. Tentunya kata Rahmah akan ada kaidah-kaidah prosedur yang harus diikuti untuk pencari literatur. “Intinya, dengan hadirnya literatur ini, terjadi transformasi knwledge dari peneliti ke pembaca. Itu yang kita harapkan,” tandasnya