Iwan Asaad “Gagal di Perencanaan Berarti Merencanakan Kegagalan”

Komentar Dinonaktifkan pada Iwan Asaad “Gagal di Perencanaan Berarti Merencanakan Kegagalan”

DSC_0035

PAREPARE – Kepala Badan  Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Parepare H. Iwan Asaad, AP., M.Si., mengeluarkan pernyataan menarik di tengah-tengah bimtek lembaga yang dipimpinnya. Menurutnya, kegagalan dalam membuat perencanaan berarti merencanakan kegagalan.

Ungkapan Iwan ini hendak meneguhkan betapa pentingnya sebuah institusi mematangkan perencanaannya lebih awal sebelum melaksanakan sebuah program kegiatan.

“Hanya dari perencanaan yang matanglah lahir sebuah kesuksesan, sebaliknya jika perencanaan sudah gagal maka tidak akan ada hasil yang bagus alias gagal,” tuturnya.

Bimtek yang kali ini digelar Bappeda yaitu bimtek evaluasi rencana kerja (renja) dan rencana strategis (renstra). Bimtek ini digelar di Hotel Ibis Makassar, Kamis-Sabtu (27-29 Juli 2017).

Tujuan pelaksanaan bimtek ini untuk meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menyusun dokumen perencanaan. Hasilnya diharapkan agar penyelesaian dokumen bisa tepat waktu, tepat arah, dan tepat sasaran.

Peserta bimtek ini berasal dari seluruh bagian perencanaan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota Parepare. Peserta mendapatkan pembekalan secara teknis tentang penyusunan laporan renja dan renstra secara tepat serta menyusun indikator perencanaan yang berisi muatan program dan kegiatan pembangunan.

Walikota Parepare Dr. HM. Taufan Pawe, SH, MH membuka secara langsung pelaksanaan  kegiatan tersebut. Selain walikota, seluruh pimpinan SKPD, para asisten dan kepala bagian lingkup Sekretariat Daerah Kota Parepare, hingga seluruh camat juga turut menghadiri acara pembukaan tersebut.

Dalam sambutan singkatnya, Taufan berbagi tips soal perencanaan pembangunan.  Walikota ke-13 Parepare ini membagi keahlian perencanaan pembangunannya dengan mengambil analogi model transportasi kereta api.

Menurut Taufan, perencanaan itu ibarat rel kereta api, SKPD adalah rodanya dan amanah tugas adalah lokomotifnya.

“Jika roda kereta  tetap berada di relnya, maka niscaya perjalanan akan aman dan lancar. Begitu jugalah  pembangunan, jika dijalankan di atas rel perencanaan maka pasti hasilnya akan maksimal, memuaskan dan tentunya tidak melanggar regulasi yang ada,” jelas Taufan.

Ketua DPD Partai Golkar Parepare ini mengapresiasi pelaksanaan bimtek tersebut sebagai upaya menjaga aparat dari kekeliruan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan. Ia menambahkan, sukses tidaknya pembangunan tergantung perencanaannya. Gagal membuat perencanaan berarti secara tidak langsung sedang merencanakan kegagalan.//nir